Bottleneck |
Update terbaru artikel-artikel menarik, renyah, dan inspiring tentang manajemen keuangan, akuntansi, karir bidang keuangan, dan personal finance pindah ke www.manajemenkeuangan.net
“
Banjir lagi, banjir lagi...”
Kalimat itu meluncur dari lisan orang di kota Sidoarjo yang seminggu wilayahnya terendam
banjir.
Banyak
orang yang tidak siap menghadapi berbagai situasi yang cepat berubah. Musim
hujan banjir, orang mengeluh susah.
Padahal pada waktu belum banjir dia lupa mempersiapkan diri menghadapi
masa-masa banjir.
Kita
tidak ingin seperti pepatah “ sebelum rasa sakit seseorang melebihi rasa
takutnya, maka manusia belum mau berubah “, sehingga sebelum banjir itu
bertambah parah, kita harus melakukan tindakan pencegahan.
Coba
kita lihat bagaimana perusahaan kokoh berikut ini mampu bertahan dari suasana
yang mematikan.
Nucor,
sebuah Nuclear Corpotation yang menghadapi situasi paceklik, tanpa pendapatan
setelah perang Korea berakhir tahun 1955.
Dengan ekuitasnya, Nucor bertahan sambil mencari bisnis baru sesuai core competence-nya. Tahun 1962 Nucor
menemukan bisnis baru dengan mengakuisisi pabrik baja kecil. Kini Nucor menjadi
salah satu perusahaan baja terbesar di Amerika Serikat.
Pepatah
mengatakan pada setiap dinding selalu ada pintunya. Tugas manusia adalah
mencari pintu keluar. Pintu keluar dari banjir rutin tahunan, pintu keluar dari
kesulitan keuangan, pintu keluar dari situasi paceklik, dan pintu keluar dari
persoalan-persoalan lainnya.
Alam
selalu berubah. Alam yang tadinya bersahabat, tiba-tiba menjadi tidak bersahabat.
Tadinya bisnis itu sudah enak, tiba-tiba cara itu sudah diambil orang lain, atau tiba-tiba banyak kesulitan.
Tugas manusia adalah berpikir kreatif mencari jalan
keluar. mencari cara kreatif untuk memecahkan kebuntuan, kebuntuan yang menyebabkan suatu wilayah banjir atau pertumbuhan
perusahaan macet.
Pertumbuhan
perusahaan diukur dengan 4 aspek yaitu omset, aset, laba, dan nilai perusahaan
( market cap ). Bila keempat aspek itu mengalami kebuntuan bahkan penurunan,
cari dan temukan kebuntuan itu dan kemudian memperlebarnya.
Setelah
diperlebar, segera temukan kebuntuan baru dan segeralah diperlebar lagi,
demikian seterusnya. Lalu bagaimana dengan banjir, temukan kebuntuan, perlebar
dan seterusnya.
Bagaimana?
0 komentar:
Posting Komentar