Sabtu, 19 Juni 2021

Berapa Lama Waktu yang Anda Butuhkan untuk Melayani Pembeli?

Berapa Lama Waktu yang Anda butuhkan untuk melayani Pembeli

McD merancang dan mendesain box delivery dengan bahan pilihan yang tahan air, tahan panas, tahan dingin. mudah dibersihkan, mudah dibawa, dan mudah diperbaiki.

Selain itu juga disesain untuk mengirimkan produk maksimal 30 menit, dalam segala cuaca. Bisa menjaga produk yang panas tetap panas  seperti ayam, burger atau kentang , produk dingin macam mcflurry tetap dingin sampai 30 menit.

Itu adalah salah satu contoh Standar Operasional Prosedur (SOP) waktu pelayanan atau service time yang diberikan McD.

Contoh lain, misalnya anda memesan nasi goreng di sebuah depot. Amati dan perhatikan LAMA WAKTU yang dibutuhkan dari sejak pesan nasi goreng ke pelayan, sampai nasi goreng tersaji di meja anda dan siap disantap.

Setiap depot atau restoran pasti berbeda. Ada yang cepat, ada yang sedang, dan ada yang lama.

Mana yang terbaik?

Tergantung pada menu yang dijual. Service time, sangat tergantung pada tipe restoran, apakah restoran cepat saji atau restoran "fine dining" resto yang untuk santai.

Kalau sebuah restoran, depot atau rumah makan sudah mendeklarasian dirinya sebagai cepat saji, maka mestinya secepat cepatnya, seperti McD.

Sebaliknya jika sejak awal sudah membawa brand restoran yang "fine dining", service time nya juga sewajarnya saja, karena bila waktu menunggunya lama maka pembeli juga bisa marah dan akhirnya pindah ke restoran lain.



Bagaimana cara mengelola service time yang baik?

waktu-pelayanan-restoran

Walaupun tidak ada ketentuan yang pasti mengenai batasan waktu service time, tapi selalu ada batas kewajaran. Bila anda menunggu 15 menit sudah membosankan, kemungkinan besar orang lain juga akan seperti itu, itu salah satu contohnya.

Mengelola dan mengendalikan waktu pelayanan sangat penting dan secara otomatis akan berkaitan dengan pengendalian inventori.

Untuk pemilihan jumlah menu yang banyak atau sedikit, sebenarnya tergantung pada strategi perusahaan. Hal ini sangat berkaitan dengan manajemen rantai di perusahaan tersebut.

Banyaknya menu belum tentu harus menyediakan bahan baku yang banyak. Dan di sinilah dituntut kemampuan yang cerdas mengelola persediaan.

Artinya dengan mengelola persediaan yang baik, mau banyak menu atau tidak, perusahaan bisa meminimalkan penimbunan bahan baku, yang artinya dana mengendap pun berkurang.

Bila pengelolaan bahan baku kurang tepat, anda bisa terjebak dalam waktu dan dana habis.

Bila persediaan bahan baku yang berlebihan bisa berarti modal kerja mengendap di bahan baku,selain itu diperlukan ruang penyimpanan yang cukup. Sebaliknya kekurangan persediaan bahan baku akan sangat mengganggu pejualan.

Jadi manajemen persediaan menjadi penting apalagi bila perusahaan semakin berkembang dengan banyak cabang, maka akan semakin kelihatan peran pengelolaan persediaan tidak hanya mengenai kelangsungan penjualan , namun juga peran mengatur cash flow perusahaan.

So sebelum pelanggan anda kabur karena service time yang lama sehingga omset penjualan meluncur semakin dalam, maka perhatikan manajeman persediaan gudang anda.

Agar pengelolaan dapat maksimal baca artikel tentang 5 SOP Manajemen Gudang.

Terima kasih

***  

Kamis, 17 Juni 2021

Re-branding, Perlukah?


Seorang teman yang sudah lama berkecimpung di dunia training bahasa Inggris berusaha meningkatkan pendapatannya dengan melakukan beberapa strategi antara lain re-branding. Salah satu yang dijalankan adalah dengan merubah logo perusahaan.

Beberapa perusahaan besar juga melakukan ini, yaitu dengan  merubah logonya dan menghabiskan dana yang tidak sedikit. Ada perusahaan di bidang oil & gas, perbankan, telekomunikasi, distribusi, dan makanan.

Lalu bagaimana dampak penggantian logo terhadap perusahaan? Apakah omsetnya semakin meningkat? Tingkat kepercayaan pelanggan semakin baik?

Logo yang baik menurut Shimp,adalah :
1.       Mudah dikenali dan juga mudah diingat kembali
2.       Essensial-nya membawa meaning yang dipersepsikan sama oleh konsumen
3.       Menimbulkan suatu perasaan yang positif

Untuk lebih jelasnya coba kita lihat pengaruh penggantian logo oleh beberapa perusahaan :

Starbuck
Logo Starbuck yang baru membuat perusahaan tersebut kini telah menjelma menjadi seperti Nike atau Apple yang telah membuat konsumen bercerita mengenai logo mereka.



Re-branding
evolussi logo


Bank Mandiri
Peluncuran logo baru merupakan manifestasi visual program transformasi Bank Mandiri untuk menjadikan Bank Mandiri sebagai Dominant Multi Specialist menuju Regional Champion Bank.



Re-branding
evolusi logo


Frisian Flag Indonesia
Logo terbaru yang terlihat lebih segar dan modern ini merupakan bentuk adaptasi terhadap masyarakat Indonesia yang dinilai semakin modern.


Re-branding



Dari beberapa contoh di atas, dapat dilihat bahwa penggantian logo perusahaan bisa memberikan pengaruh yang baik terhadap kinerja perusahaan.

Teman saya mungkin ingin meniru apa yang sudah dilakukan oleh perusahaan besar. Perubahan yang bisa dilihat dalam waktu yang pendek adalah penampilan kantor. 

Rencana merekrut karyawan baru pun sudah dilakukan dengan memasang lowongan pekerjaan di beberapa media, sehingga mereka yang mengirimkan surat lamaran pekerjaan benar-benar sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.

Selain itu, warna berubah, kop surat, invoice, screen saver di komputer… tapi seragam karyawan belum berubah J

Berikut ini perubahan logo-nya.



Re-branding
evolusi logo ILC Sidoarjo


Untuk pengaruh kinerja perusahaan belum terlihat dan perlu beberapa bulan ke depan.

Moga dengan penggantian logo baru kinerjanya semakin baik. Amiiin. 

Demikian yang bisa kami share, semoga bermanfaat dan terima kasih.

***

Prospek dan Peluang Bisnis Kursus Komputer

Pospek dan Peluang  Bisnis Kursus Komputer
MCC Sidoarjo


Seorang teman sedang merintis lembaga kursus komputer dengan bidang keahlian administrasi perkantoran, akuntansi komputer, dan secara bertahap merambah keahlian lain, yaitu pemrograman, desain grafis serta multimedia.   

Lazimnya sebuah bisnis yang baru didirikan, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dan fokus layaknya merawat bayi. 

Siswa atau peserta kursus masih sedikit, sedangkan biaya operasional dan marketing terus jalan. 

Sebulan, dua bulan, dan tiga bulan….. belum ada tanda-tanda bisnis itu akan tumbuh pesat, sampai pada titik tertentu kadang timbul pemikiran “ apakah akan dilanjutkan atau cukup sampai di sini saja! “.

Beberapa langkah dan terobosan ‘seakan-akan’ sudah dijalankan, tapi hasilnya belum sesuai harapan. 

Om Google sudah jadi teman karib sehari-hari. Sebagai teman untuk mencari informasi bahkan kadang, karena ‘seolah-olah’ otak sudah buntu, dia pun siap menampung keluh kesahnya J


Analisis Bisnis Kursus Komputer 

analisis prospek bisnis kursus komputer

Pertanyaan berikutnya yang muncul adalah “ masih prospektifkah membuka kursus komputer?” 

Yuk kita analisis bareng-bareng...

Bila usaha itu tidak prospektif, kenapa banyak lembaga sejenis yang bisa berjaya, seperti Komputer-Teknologi dan namanya cetar membahana? 

Lalu kesimpulannya adalah “ pasti ada sesuatu “ yang menyebabkan usaha itu belum berkembang.

Saya menulis “ ada sesuatu “ karena sesuatu itu bisa kesalahan atau memang “belum waktu-nya”, kata pemudah lebay “bukankah semua akan indah pada waktunya” J

Saya percaya, selalu ada sisi teknis dan sisi lain yang di luar kekuasaan kita. 

Bila faktor teknis sudah diterapkan dengan benar, tapi hasilnya belum sesuai yang diharapkan, maka tidak usah galau, cool aja man. Harapan itu masih ada!

Pada saat saya mengikuti training project management, apabila sebuah proyek sudah di-implementasikan sesuai dengan juklak-nya sedangkan result-nya belum sesuai dengan yang diharapkan.

Maka kita review kembali langkah-langkah yang sudah dijalankan, barangkali ada yang terlewatkan!

Logikanya adalah bila kita melakukan langkah 1,2,3 maka hasilnya anggap saja A, lalu kenapa langkah1,2,3 sudah dilakukan, hasilnya belum 100% A? 

Kemungkinan pertama, langkah 1,2,3 belum dijalankan 100%. Kedua, ada faktor tertentu yang di luar kekuasaan kita.

Demikian juga apa yang terjadi dengan teman saya itu. Kemungkinan pertama, dia belum melakukan upaya sebesar 100% untuk mengembangkan usaha kursusnya. 

Menurut ‘perasaannya’ teman saya itu sudah melakukan upaya 100%, padahal kenyataannya belum!

Atau barangkali diperlukan kreatifitas, seperti dalam artikel berikut : Cara Membangun Kreativitas atau di sini : Be Kreatif!

Untuk mengukurnya, bandingkan dengan orang lain,  apa yang sudah dilakukan.

Bagaimana hasil perbandingannya?

Dari hasil perbandingan tersebut selanjutnya lakukan analisis mengenai apa yang akan dilakukan ke depan, jajaki kolaborasi dengan pihak lain, tentu setelah melakukan negosiasi.

Demikian sedikit tips sederhana dan mudah tentang prospek usaha kursus komputer, tak terkecuali kursus akuntansi komputer.

Semoga bermanfaat dan terima kasih.

***