Fokus |
Update terbaru artikel-artikel menarik, renyah, dan inspiring tentang manajemen keuangan, akuntansi, karir bidang keuangan, dan personal finance pindah ke www.manajemenkeuangan.net
Membuat produk sendiri, memasarkan sendiri, membangun sistem
pemasaran sendiri, dan mengirim produk ke pelanggan sendiri. Bila skala bisnisnya masih kecil dan transaksi yang terjadi pun masih
sedikit maka model bisnis seperti itu mungkin masih memungkinkan. Tapi
bagaimana bila skala bisnisnya semakin membesar?
Memang bisa saja pelaku bisnis itu membuka divisi atau usaha
di bidang lain yang bisa mendukung bisnis utamanya. Misalnya membuat bisnis
logistik yang akan berfungsi mengantarkan barang ke pelanggan, dan memuat
barang-barang yang dibutuhkan, seperti raw material.
Kemudian bisa juga membuka bisnis kemasan dan advertising yang berfungsi dalam urusan kemasan dan branding perusahaan,
demikian juga dengan bisnis-bisnis lainnya. Tapi kembali kepada pertanyaan
sebelumnya “ efektifkah model seperti itu?”
Ada satu contoh yang relevan dengan kasus ini. KFC, Pizza Hut dan Taco Bell yang beromset
lebih besar daripada Rp 140 T memutuskan untuk tidak mengirimkan sendiri
pasokan bagi puluhan ribu outletnya, dan kemudian menunjuk perusahaan logistik McLane yang omsetnya lebih besar
daripada Rp 610 T untuk mengerjakannya.
Independent |
Spesialis resto fast food bersinergi dengan spesialis logistik.
Mereka mengerahkan seluruh sumber dayanya untuk menambah outlet restonya di
seluruh dunia. Mereka fokus dan bersinergi!
Skala usaha yang besar akan meningkatkan biaya, seperti biaya
operasional dan biaya-biaya lainnya. Selain itu, perusahaan yang gemuk akan
kesulitan dalam bergerak, beda dengan perusahaan ramping yang bisa bergerak
dengan lincah.
Bila bisnis onlineAnda skalanya semakin membesar, maka perlu dipikirkan untuk fokus pada bidang dan
core competence Anda, sedangkan bidang-bidang lain biarlah dikerjakan oleh orang lain.
Bagaimana pendapat Anda?