Hari Minggu 06 Oktober 2014 saya
mencoba memperbaiki/menutup beberapa bagian atap rumah yang bocor. Saya
menggunakan salah satu produk terkenal untuk menutup atap yang bocor itu.
Dengan penuh percaya diri, pagi-pagi saya naik atap rumah, setelah bersusah
payah, akhirnya sampai juga di atas atap.
Mata ini saya arahkan ke area-area
yang mencurigakan. Sekilas tidak ada kebocoran. Akhirnya saya menutup beberapa
area yang diperkirakan bocor. Sekali lagi ‘diperkirakan!’. Untuk hasil pastinya,
tunggu saja saat hujan...hehehe.
Kenapa menggunakan perkiraan?karena
tidak tahu area pastinya!
Kita mengetahui bahwa cara atau metode
seperti itu tidak tepat. Kenapa?karena persentase keberhasilannya tidak
diketahui.
Lalu bagaimana cara yang tepat?Apakah
menunggu setelah ada kejadian?
***
Adanya aksi karena sebelumnya ada
peristiwa sebagai penyebab. Sebagaimana cerita sederhana di atas. Saya
melakukan perbaikan.menutup atap yang bocor karena ada atap yang bocor! Iya dong
hehehe....
Bila kita ada di dalam rumah,
area-area yang bocor sebenar dapat dengan mudah dideteksi. Langkah awal yang
harus dilakukan adalah mendeteksi area-area itu, kemudian perbaikan bisa
dilakukan dari luar dengan naik ke atas atap. Cara seperti ini relatif lebih
tepat dibandingkan dengan yang saya lakukan. Alternatif yang lain bisa Anda coba.
Apakah cara seperti ini bisa digunakan
untuk hal lain?Bisa, misalnya untuk mencegah kebocoran dana di instansi swasta
maupun negara. Masuklah, lalu analisa, dan selanjutkan lakukan aksi menutup
kebocoran itu! Kreatiflah dalam mencari solusi.
Bisa jadi ketika kita sudah masuk,
akan banyak permasalahan yang harus diselesaikan, belum lagi mungkn saja kita
ikut ‘kecipratan’ kotoran. Itu resikonya
dan menurut saya gak apa-apa, dari pada kita hanya bisa berkoar-koar dari luar
tanpa bisa memberikan solusi yang tuntas untuk menyelesaikan persoalan yang
terjadi. Bukankah kita diberi kemampuan untuk memilih?
Bagaimana dengan Anda?
***